Pidato Cinta Sejati

Gue tiba-tiba bikin pidato. ya, pidato! bukan cerpen ataupun puisi, tapi pidato! *frustasii

gue gak tau kenapa gue bisa bikin nih pidato yang dengan tema cinta pula. yang jelasnya, banyak yang bilang kalo pidato tentang cinta itu lebih banyak yang suka. yaudah deh gue buat :D

rencana awalnya, pidato atau ceramah ini gue buat untuk temen gue yang request ceramah sama gue *ngelirik abang. katanya dia pengen tampil di masjid jadi minta gue ngebuatin teksnya. tapi pas dia baca, tanggapannya malah "ini bagus banget!! beneran bagus!! tapi sayang, pak kepsek ngelarang kita ngebawa ceramah tentang cinta... jadi buatin lagi ya, jangan yang cinta-cinta lagiii"
gue ngerasa pengen nendang dia waktu itu.

jadi untuk mengenang ceramah aka pidato ciptaan gue ini, yang telah di-reject sama dia, gue pengen mengabadikannya di sini... di tempat ini.. blog gue maksudnye XD

selamat menikmatiii :)


Assalamu’alaikum wr. wb.

Untuk mengawali ceramah saya pada hari ini, saya ingin mengajak teman-teman untuk sama-sama bersyukur kepada Allah SWT. Karena atas rahmat dan hidayah-Nya-lah sehingga kita masih di beri kesadaran hati untuk ikut melaksanakan sholat dzuhur berjama’ah di masjid ini. Shalawat dan salam senantiasa kita curahkan kepada Nabiyullah Muhammad SAW, nabi teladan yang telah berjasa dalam menuntun kita keluar dari zaman jahiliyah menuju zaman yang lebih baik seperti sekarang ini.

Well, pada kesempatan kali ini, saya ingin membawakan sebuah ceramah tentang Cinta Sejati.

Perlu kita ketahui bahwa cinta sejati itu sangatlah langka. Yang lazim melanda remaja labil saat ini hanyalah cinta asmara! Ya, cinta sejati jauh berbeda dengan cinta asmara. Dan saya memiliki sebuah kisah yang akan menjelaskan keduanya.

Jadi, anggap saja nama tokohnya A, B, dan C. tolong dicatat baik-baik bahwa A dan B itu cewek dan mereka bersahabat. Sedangkan C itu cowok. Ringkas saja, si A menyukai si C. setiap saat, si A selalu memikirkan si C. setiap nama si C disebutkan, hatinya selalu berdesir, sejuk dan senyumnya terukir dengan sendirinya. Ya, kurang lebih begitulah kondisi orang yang tengah jatuh cinta. Namun si A belum mengungkapkan perasaannya itu. dia memutuskan untuk “Diam Saja” karena dia sadar dia perempuan dan tidak wajar bila perempuan yang mengutarakan perasaannya duluan. Suatu hari yang cerah yang diiringi oleh kicauan burung yang entah burungnya siapa, si A mendapatkan sepucuk surat beramplop merah hati dengan bingkaian pita pink mengkilap. Si A membaca “From : C”. senyum si A pun mengembang, yang makin lama makin lebar. Tangannya bergetar membuka surat itu. dibentangkannya selembaran yang merupakan isi surat itu. lalu dia membacanya. Selesai membaca, si A duduk terdiam. Raut wajahnya berubah drastis! Air matanya mengalir pelan, jatuh satu per satu, lalu dia tersenyum getir menatap kembali surat yang ada di tangannya. Sejurus kemudian, surat itu sudah menjadi abu di tempat sampah. Ternyata surat itu berisi pernyataan si C tentang perasaannya pada Si B, sahabat si A. si C minta dicomblangin sama si B melalui si A. hati si A hancur, dia menangis sejadi-jadinya.

Nah, menurut kalian, cinta apa yang dimiliki si A ini? cinta sejatikah? Atau hanya cinta asmara?

Jawabannya, cinta asmara. Karena pada hakikatnya, cinta asmara itu selalu ingin memiliki. Si A tidak rela jika si C jatuh ke tangan orang lain. Apalagi jatuh ke tangan sahabatnya sendiri. Dia bahkan memutuskan untuk melenyapkan surat itu. surat yang merupakan jalan kebahagiaan bagi si C. cinta asmara hanya mencintai sebuah “sengatan” yang diluncurkan orang tersebut. Sebuah sengatan yang membuat penderitanya tersentuh dan selalu memikirkan si dia. intinya, di dalam cinta asmara masih ada seonggok ego yang menguasai emosi pemiliknya. Ego yang membuat ia tidak abadi. Sangat jauh berbeda dengan cinta sejati. Cinta sejati itu, pada hakikatnya, tidak pernah memikirkan dirinya sendiri. Pemeran cinta sejati akan bahagia bagaimanapun kelakuan orang yang dicintainya. Meskipun itu berarti dia tidak bisa memilikinya. Dia selalu rela melakukan apapun yang bisa membuat si dia bahagia. Jika si A benar-benar memiliki cinta sejati pada si C, harusnya hatinya bergetar begitu tahu bahwa si C telah menemukan orang yang bisa membahagiakannya. Meskipun itu bukanlah dirinya. Si A harusnya lebih bahagia lagi karena orang yang dicintainya dan sahabatnya akan berbagi hidup bersama-sama dalam ruang cinta yang damai. Bukankah kebahagiaan dari si dia merupakan hal terpenting dalam cinta sejatinya?

Gampang berbicara, tapi sulit melakukannya. Apakah ada seseorang di sini yang sanggup melakukan syarat-syarat cinta sejati tadi? Nah, hanya segelintir saja yang sanggup. Cinta sejati itu langka. Sangat langka sehingga membuat ia sangat berharga. Itu! :D

Sekian ceramah dari saya, jika ada kekeliruan mohon dimaafkan, terima kasih atas perhatiannya,

Wassalamu’alaikum wr. wb.


Comments

  1. kasian ya si A. . . wkwkwk... jadi nangis T_T

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha :D lebay lebay lebay :p
      pke nangis segala >.<

      Delete

Post a Comment