Annyeonghaseyooooo :O :D
Langit terlihat bergelombang, lautan mengeluarkan asap tebal, TV di rumahku jingkrak-jingkrak, kakak membelikanku bakso dua tusuk, Ammar membalas senyumku saat dia tertidur, dan masih banyak lagi kejadian-kejadian yang membuatku merasa bahwa ini adalah hari yang aneh ~.~
Aneh mungkin bukanlah kata yang tepat, tapi aku tidak menemukan kata yang lebih tepat lagi selain kata 'aneh'. Di mulai dari teman gilaku, Fina yang tadi pagi datang dengan cemberut dan pada saat pelajaran berakhir dia demam. Ya, nama Fina jika di sandingkan dengan kata 'diam' akan muncul kalimat yang ganjil. Bukan karena kalimat itu tidak genap, tapi karena Fina memang orang yang ribut, doyan tereak-tereak, dan usil! Makanya, kalo dia diem, cute, atau tenang, itu akan terasa aneh ~.~
Selanjutnya, mama. Mama menjemputku hari ini dan membawaku ke rumah temannya yang aku-tidak-tahu-siapa. Padahal sejak berangkat tadi aku sudah bilang, aku ini lapar, sangat lapar malah. Tapi mama mengabaikanku dan tetap membawaku ke rumah temannya itu tanpa sedikitpun menoleh ke warung-warung makanan siap saji yang berjejer di pinggir jalan. Sesampainya di rumah temannya itu, aku memutuskan untuk menunggu di luar saja, karena wajahku saat kelaparan itu sangat tidak bersahabat. Sehingga untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, aku memutuskan untuk tetap di luar. Rasa lapar itu semakin menusuk-nusuk perutku, dan kulitku sampai mengeluarkan keringat dingin. Rasa lapar yang mengganas itu menuntunku untuk berjalan ke sebuah warung yang letaknya berada di ujung lorong rumah teman mama. Aku berjalan ke sana dengan wajah yang cemberut dan sesampainya di sana, aku menyapa nenek-nenek si penjaga toko dengan bau mulut kelaparanku haha :P
Sampai akhirnya aku mendapatkan kue pia yang besar-besar 3 biji, air mineral sebotol, dan makanan kecil lainnya yang kubeli hingga cukup sekantong.
aku menatap puas pada kantong yang saat itu kugenggam. membayangkan saat-saat aku akan mengunyah kue pianya, menelannya lalu perutku akan terisi. membayangkan aku akan meminum air mineralku sampai puas. huaaaah~ nikmat skali pastinya >_<
dan sesuatu yang aneh pun terjadi.
tiba-tiba ada sadako muncul dari kantonganku!! *kagak bang :p
tiba-tiba ada bocah kecil, cowok, punya dua mata, nendang bolanya ke arahku. tapi aku gak kena bolanya. kenapa? ya karena anak itu bermain bola di dalam halaman rumahnya yang dikelilingi pagar berkarat, semetara aku hanya berdiri di depan rumahnya. nah pagar itu yang jadi penyelamatku! jarang kan ada pagar yang jadi pahlawan? makanya, saat itu aku merasa aneh sama tuh pagar -___-
Langit terlihat bergelombang, lautan mengeluarkan asap tebal, TV di rumahku jingkrak-jingkrak, kakak membelikanku bakso dua tusuk, Ammar membalas senyumku saat dia tertidur, dan masih banyak lagi kejadian-kejadian yang membuatku merasa bahwa ini adalah hari yang aneh ~.~
Aneh mungkin bukanlah kata yang tepat, tapi aku tidak menemukan kata yang lebih tepat lagi selain kata 'aneh'. Di mulai dari teman gilaku, Fina yang tadi pagi datang dengan cemberut dan pada saat pelajaran berakhir dia demam. Ya, nama Fina jika di sandingkan dengan kata 'diam' akan muncul kalimat yang ganjil. Bukan karena kalimat itu tidak genap, tapi karena Fina memang orang yang ribut, doyan tereak-tereak, dan usil! Makanya, kalo dia diem, cute, atau tenang, itu akan terasa aneh ~.~
Selanjutnya, mama. Mama menjemputku hari ini dan membawaku ke rumah temannya yang aku-tidak-tahu-siapa. Padahal sejak berangkat tadi aku sudah bilang, aku ini lapar, sangat lapar malah. Tapi mama mengabaikanku dan tetap membawaku ke rumah temannya itu tanpa sedikitpun menoleh ke warung-warung makanan siap saji yang berjejer di pinggir jalan. Sesampainya di rumah temannya itu, aku memutuskan untuk menunggu di luar saja, karena wajahku saat kelaparan itu sangat tidak bersahabat. Sehingga untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, aku memutuskan untuk tetap di luar. Rasa lapar itu semakin menusuk-nusuk perutku, dan kulitku sampai mengeluarkan keringat dingin. Rasa lapar yang mengganas itu menuntunku untuk berjalan ke sebuah warung yang letaknya berada di ujung lorong rumah teman mama. Aku berjalan ke sana dengan wajah yang cemberut dan sesampainya di sana, aku menyapa nenek-nenek si penjaga toko dengan bau mulut kelaparanku haha :P
Sampai akhirnya aku mendapatkan kue pia yang besar-besar 3 biji, air mineral sebotol, dan makanan kecil lainnya yang kubeli hingga cukup sekantong.
![]() |
kalo gak salah inget, bentuknya agak mirip ini :) |
![]() |
ini gambar air mineralnya.. maaf gak sempet di sensor mereknya :p |
dan sesuatu yang aneh pun terjadi.
tiba-tiba ada sadako muncul dari kantonganku!! *kagak bang :p
tiba-tiba ada bocah kecil, cowok, punya dua mata, nendang bolanya ke arahku. tapi aku gak kena bolanya. kenapa? ya karena anak itu bermain bola di dalam halaman rumahnya yang dikelilingi pagar berkarat, semetara aku hanya berdiri di depan rumahnya. nah pagar itu yang jadi penyelamatku! jarang kan ada pagar yang jadi pahlawan? makanya, saat itu aku merasa aneh sama tuh pagar -___-
kejadian ini bukannya terjadi hari ini, tapi sekitar setahun yang lalu mungkin hehe.. waktu itu gue nulis tapi gak selesai, nah makanya jadi draft. pas buka draft blog gue, nemu tulisan ini, yaudah gue kelarin aja biar bisa di publish :) *sekedar info :psesuatu yang biasa bisa menjadi aneh kalau kita menganggap itu aneh :D
APA MAKSUDNYA?? Omaigot -___-
ReplyDeletegak ngerti ya neng? IQ eneng brapa sih? :P :D
ReplyDelete