hal yang paling kuhindari, akhirnya datang juga. seandainya aku tidak mengingat pepatah "face your fear", aku tidak mungkin berdiri di sini, di depan SMAku dulu. tempat ini terlalu keramat untuk ingatanku, dan perasaanku. terlalu banyak hal yang terjadi padaku yang bersangkutan dengan gedung ini.
aku menghirup napas panjang dan mengeluarkan dengan perlahan, mencoba relax. dengan mantap aku menapakkan kaki, memasuki gerbang sekolah.
katanya, tempat pertemuannya di taman belakang kantin. tanpa ragu aku melangkahkan kaki bergantian, menuju ke tempat tersebut.
sudah banyak teman yang datang. segera kuumbar senyum terceriaku. satu demi satu teman datang memelukku, melepas rindu katanya. kami tertawa bersama, saling mengejek, seperti saat SMA dulu. namun tak sengaja, mataku berjelajah dan berhenti pada satu wajah.
mata laki-laki itu membalas tatapanku sekilas.
mata laki-laki itu membalas tatapanku sekilas.
deg!
oh tidak. degup apa lagi ini? kenapa masih juga melakukan itu? aku mulai sebal dengan kerja jantungku yang mulai tidak bersahabat lagi. semakin aku meliriknya, deg-deg yang terasa semakin jelas. sial. aku jadi kaku begini.
sekelebat kenangan dengan lincahnya menari-nari dalam ingatanku. saat dia dengan lugunya menyatakan perasaannya padaku.. juga saat dia dengan mantapnya melepasakanku. semudah itu. sesingkat itu.
sekali lagi aku meliriknya. oh, dia sedang menelepon sekarang. telingaku dengan sigap menjadi tajam mendadak.
"iya, habis ini baru ke tempatmu ya."
"oke, oke, bye.. love you"
krek!
Comments
Post a Comment