Pagi mengingatkanku pada kelas yang sepi. Hanya ada lemari yang konon berhantu, yang pintunya sering terbuka sendiri. Hanya ada bebunyian sapu lidi si cleaning service yang mendayu-dayu mengorek tanah. Hanya ada tumpukan sampah yang belum di angkut, masih terngiang di depan pintu kelasku. Hanya ada mp3 player yang kuselipkan di saku baju, dan kubiarkan lagu apa saja terputar dari headset yang kusambungkan dengannya. Dan yang terakhir, ada sedikit sisa-sisa keriuhan kemarin yang menjalari setiap sudut kelas kami.
Pagi, juga mengingatkanku pada suara srek-srek kertas yang berlomba-lomba untuk dipenuhi. Saat semalam kami tidak sempat, atau mungkin lupa? Mengerjakan tugas untuk hari itu.
Pagi pun mengingatkanku pada udara dingin yang perlahan menghangat ketika kelas mulai penuh dan ramai. Ketika kabar demi kabar mulai terdengar, ada yang sedang bad mood, ada yang masih berkutat dengan novel tebal yang sudah dibacanya dari kemarin-kemarin, ada yang heboh menceritakan cowok ganteng yang ditemuinya kemarin, ada yang hanya melamun ah mungkin paginya kurang menyenangkan hari itu, ada yang asyik dengan ponselnya entah bermain game, ngetwit, atau smsan? oh! bahkan ada yang masih khusyuk meladeni alam mimpinya, dan di antara semua itu, ada yang asyik memperhatikan mereka semua. Hihi. Saat itu, aku berusaha merekam semuanya dengan baik, karena aku yakin, aku akan sangat merindukan suasana sederhana itu.
Bahkan, pagi mengingatkanku pada sensasi dihujani tatapan penantian yang memang sudah kuprediksi, saat aku-yang bertugas membawa kunci kelas-datang terlambat hari itu.
Miss you so much, Newton!
Pagi, juga mengingatkanku pada suara srek-srek kertas yang berlomba-lomba untuk dipenuhi. Saat semalam kami tidak sempat, atau mungkin lupa? Mengerjakan tugas untuk hari itu.
Pagi pun mengingatkanku pada udara dingin yang perlahan menghangat ketika kelas mulai penuh dan ramai. Ketika kabar demi kabar mulai terdengar, ada yang sedang bad mood, ada yang masih berkutat dengan novel tebal yang sudah dibacanya dari kemarin-kemarin, ada yang heboh menceritakan cowok ganteng yang ditemuinya kemarin, ada yang hanya melamun ah mungkin paginya kurang menyenangkan hari itu, ada yang asyik dengan ponselnya entah bermain game, ngetwit, atau smsan? oh! bahkan ada yang masih khusyuk meladeni alam mimpinya, dan di antara semua itu, ada yang asyik memperhatikan mereka semua. Hihi. Saat itu, aku berusaha merekam semuanya dengan baik, karena aku yakin, aku akan sangat merindukan suasana sederhana itu.
Bahkan, pagi mengingatkanku pada sensasi dihujani tatapan penantian yang memang sudah kuprediksi, saat aku-yang bertugas membawa kunci kelas-datang terlambat hari itu.
Miss you so much, Newton!
Comments
Post a Comment