[#NulisRandom2017 #Day30] Sepotong Sajak dari Lubuk Hati Si Pemimpi

Aku merenung sedari tadi

Mengimaji sekat yang diam-diam menyimpan ambisi;

Ingin menghabisi mimpi

Aku capai bergelut dengan benci

Sebab kurindu menggunakan hati

photo credit: diosdias


[K - 30/06/2017]

----------------------------------------------

Ini adalah post terakhir terkait #NulisRandom2017. Sebuah akhir yang akan memulai tantangan pada diriku sendiri. Tentu aku tidak akan berhenti hanya sampai di sini.

Apa-apaan ya aku ngerangkai kata emang harus berima gitu? Aigo :v
Ngomong-ngomong, kalian pernah nggak ngerasa ingin memberi selamat, tapi kemudian berpikir, apa yang ingin diberi selamat? Mengapa harus diberi selamat? Padahal kan, perjalanannya masih panjang.

Yah, aku ngerasa kayak gitu sekarang. Tadinya pengen nulis, "Selamat tanggal 30, tin. Selamat telah menulis 30 tulisan dengan rutin." Tapi kemudian kuterdiam dan merenung. Selamat apanya? Bukannya ini hanya langkah kecil sebagai penebus kerinduanku pada mimpiku sendiri? 

Sama halnya saat musim-musim sidang, ingin memberi selamat ke temen, tapi bukannya perjalanan masih panjang banget ya? Bukannya masih ada revisi, yudisium, wisuda, bahkan setelah lulus pun harus mikir pengen lanjut kuliah lagi atau nyari kerja? Dan keduanya nggak ada yang mudah, pasti penuh tantangan lagi.

Hm, sejatinya selama kita hidup, memang semua akhir itu adalah awal bagi yang lain; perjalanan baru, petualangan baru, juga tantangan baru.

Ada pesan dari seorang teman;
Jangan lupa sertakan Allah di setiap langkahmu.
Intinya mah itu ya, biar ga salah jalan, gaes :")

Semoga manfaat. Sampai jumpa di postingan berikutnya! ^^

Comments

Post a Comment