[Review Novel] Rogue Lawyer (Pengacara Bajingan) - John Grisham

sumber: koleksi pribadi

Judul: Rogue Lawyer (Pengacara Bajingan)
Penulis: John Grisham
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2017
Tebal halaman: 512 hlm; 20cm
ISBN: 978-602-03-3600-8
Genre: Mystery, Thriller, Detective, Law, and... Comedic?
Format: Paperbook
Finish: 07 Juli 2020

Blurb:
Sebastian Rudd bukan pengaca yang umum. Dia berkantor di mobil van antipeluru, lengkap dengan Wi-Fi, bar, kulkas kecil, kursi-kursi kulit nyaman, lemari senjata tersembunyi, dan sopir bersenjata lengkap. Dia tak punya biro hukum, rekanan, associate, dan karyawannya hanya satu--sopir merangkap bodyguard, juru tulis, orang kepercayaan, dan caddy golf. Dia tinggal sendirian di apartemen kecil yang sangat nyaman, minum bourbon, dan membawa pistol.
Sebastian membela orang-orang yang tidak dipedulikan para pengacara lain: pemuda pecandu yang dituduh melecehkan dan membunuh dua gadis cilik; penjahat yang menunggu hukuman mati; pemilik rumah yang ditangkap karena menembaki tim SWAT yang keliru menyerbu rumahnya. Sebastian memiliki klien-klien ini karena dia percaya semua orang berhak mendapat pengadilan yang adil, walaupun untuk itu Sebastian harus memakai cara tipu-tipu. Dia benci ketidakadilan, tidak menyukai perusahaan asuransi, bank, atau perusahaan-perusahaan besar; dia tidak percaya pada pemerintah dan menertawakan pandangan perilaku etis dalam sistem peradilan.
Sebastian Rudd adalah salah satu tokoh paling unik, paling eksentrik dalam buku John Grisham. Kisahnya seru dan mendebarkan.


Review:
Sebenarnya aku menantikan adegan menegangkan yang melibatkan van antipeluru yang punya lemari senjata tersembunyi milik Sebastian Rudd. Saat membaca blurbnya di toko gramedia, aku membayangkan adegan action layaknya di film-film. Tapi ternyata adegan itu tak kunjung muncul. Dan ternyata (lagi), untuk menyukai novel ini, aku tidak membutuhkan adegan itu.
Lagipula, tidak ada alasan sih untuk mengharapkan adegan action dengan van itu. Toh, musuh sebenarnya dari Sebastian Rudd justru adalah orang-orang berseragam yang harus menjaga imejnya di depan masyarakat. Jika ingin mencelakai Rudd, sudah pasti mereka akan melakukan cara-cara licik yang membuat masyarakat tidak akan berpikir bahwa pelakunya adalah polisi atau pemerintah yang suci.

Melalui novel ini, pembaca seolah diajak untuk mengintip sedikit saja dari sekian banyak pengalaman legendaris sang pengacara. Dia telah punya reputasi sebelumnya, dan selanjutnya akan mempertahankan--meski secara tidak sengaja dan sedikit terpaksa--reputasi itu. Cerita tentang keluarganya, Judith yang membuatku terkejut di awal dan Starcher si anak lelaki yang sebenarnya bisa sangat klop dengan ayahnya.

Selain itu, ada hobi-hobi kecil yang sering dilakukan Sebastian Rudd di tengah-tengah pengerjaan kasusnya. Tentang pertarungan bebas, aku awalnya tidak terlalu menyukai bagian itu. Rasanya terlalu dipaksakan untuk diceritakan di tengah-tengah pengerjaan kasus Tim SWAT. Setelah sampai di konflik-konflik terakhir, aku baru mengerti bahwa itu tidaklah dipaksakan. Justru dengan begitu, kehidupan Sebastian Rudd jadi terasa sangat nyata, seolah-olah dia memang ada di luar sana.

Salah satu situasi menegangkan yang membuat aku menahan napas dan geleng-geleng kepala di akhir paragraf adalah saat persidangan yang berkaitan dengan Polisi dan Tim SWAT. Betapa savage nya kalimat demi kalimat yang dilontarkan Rudd. 

Kalau ada hal yang membuatku kurang menyukai novel ini, mungkin hanya cover dan endingnya. Covernya biasa banget, pemilihan fontnya juga tidak menarik, warnanya juga kelam dan datar banget. Lalu endingnya. Ending yang membuat otakku kembali berpikir, "kira-kira siapa ya yang masalahnya belum selesai?" dan ada banyak. Banyak tokoh yang belum ada kejelasan meski sudah mencapai ending. Tapi justru itulah yang membuat novel ini terkesan realistis. Sebab di kehidupan nyata pun, kita tidak pernah tahu bagaimana akhir dari perjalanan seseorang sebelum orang tersebut benar-benar mati atau dunia ini benar-benar berakhir. So, I can accept that.


Kutipan favorit:
Aku tinggal sendirian, biasanya tidur sendirian, tak punya kesabaran dan pemahaman yang diperlukan untuk mempertahankan persahabatan. - Hal. 9
LOL
Mengapa ini diperbolehkan sebagai kesaksian dalam kasus pembunuhan sama sekali tidak masuk akal. Ini konyol dan mendekati tolol. - Hal. 30
Aku bohong kalau bilang tidak tertawa setelah membaca kalimat itu wkwk

"Wah, aku sering terjaga di malam hari dan bertanya-tanya seperti apa dia sembilan tahun lagi. Dua puluh delapan tahun dan kembali ke jalanan. Tanpa pekerjaan, tanpa pendidikan, tanpa keterampilan, tanpa ada harapan, tak punya apa-apa. Hanya bekas napi yang sedang mencari masalah." - Partner, Hal. 145
Partner yang dikenal irit ngomong mengatakan itu saat mengunjungi anaknya yang masih belia di penjara. Membuatku sadar betapa suramnya masa depan seseorang yang terjebak di penjara, baik itu saat usianya sudah dewasa, terlebih jika dia masih muda. Mengapa kita sebaiknya menjauhkan diri dari tindak kriminal.

Mereka sadar membuat kesalahan, tapi mengakui kesalahan tak ada dalam kamus mereka. - Hal. 165

Hal. 169

Starcher dibesarkan dua wanita yang panik jika anak lain menubruknya di sekolah. Aku tak yakin bisa membuat Starcher lebih tangguh dengan muncul dalam hidupnya sebulan sekali, tapi aku berusaha. - Hal. 186
Di bagian ini aku sadar betapa pentingnya kehadiran seorang ayah, terutama bagi anak laki-laki.

Sayangnya, perbedaan pendapat akhir-akhir ini dianggap tidak patriotik, dan dalam atmosfer paska 11/09, setiap kritikan yang ditujukan kepada pejabat berseragam, seragam apapun, dihambat. - Hal. 191
Ini udah kayak kondisi Indonesia sekarang nggak sih? Di mana opini publik digiring untuk mempercayai mentah-mentah apa kata pemerintah melalui buzzer, lalu barang siapa yang terdeteksi atau muncul sebagai divergent akhirnya akan 'dihukum'.


Hal. 215
Jadi sedikit mengerti bagaimana pemikiran seorang ayah ketika anaknya terlibat perkelahian, lol

Untuk penarik entah perhatian atau ejekan, dia memakai kacamata berbingkai bulat, bukan kepalang besarnya dan berwarna biru aqua. - Hal. 272
PERHATIAN ATAU EJEKAN ceunah! 😂😂😂

Terpikir olehku, Starcher dan apa artinya ini dalam perang yang dilancarkan orangtua kandungnya. - Hal. 496
Kagum dengan pemikiran Sebastian Rudd yang masih sempat memikirkan anaknya saat dia ingin meluncurkan serangan ke Judith :) 


Jadi, 4/5 Bintang deh buat Rogue Lawyer!

Comments