Apa keahlianku memang sekadar merencanakan?

Sering bingung sama diri sendiri. Aku bisa dapet ide, lalu menyusun rencana untuk mewujudkan ide tersebut. Tapi saat hari berganti, semangat itu hilang entah ke mana. Yang tersisa hanya coretanku di buku catatan tentang apa yang ingin kulakukan. Kenapa ya? Apa keahlianku—meskipun aku sendiri tidak yakin benar-benar ahli atau tidak—memang hanya sekadar merencanakan sesuatu? Aku tahu dari bacaan tentang kepribadian, mulai dari kepribadian berdasarkan bulan lahir, tanggal lahir, hari lahir, bahkan berdasarkan golongan darah juga pernah kubaca. Aku lahir di bulan April dan katanya orang yang lahir di bulan ini selalu energik saat merencanakan, tapi sangat jarang melakukan aksi. Ya, bahkan beberapa menyebutnya Perencana Sejati. Apa karena itu aku jadi terdoktrin atau memang sejak awal aku sudah membawa sifat orang kelahiran bulan April itu?
Di blog ini juga kalian bisa lihat, aku banyak memulai beberaa series seperti IMHO dan Hello Myself Series, tapi sampai sekarang mereka belum berlanjut ke bagian #2, masih stuck di #1.

Belakangan ini banyak hal yang terjadi. Setidaknya dalam benakku, LOL

Aku ingin menyelesaikan laporan aktualisasiku lebih dulu, biar nggak kebablasan kayak pas menyusun RA dulu. Sekarang sudah berjalan lancar sih, tersisa satu kegiatan lagi. Laporannya juga pelan-pelan sudah kucicil dan aku sudah sedikit puas dengan kinerjaku minggu lalu. Dan kemudian, ide itu muncul. Aku ingin, sembari mengerjakan laporan aktualisasi ini, aku juga mulai melanjutkan draft novelku, Sebelum Titik. Aku ingin sekali menyelesaikannya. Aku capek dihantui oleh kisah Ara dan Wiki.

Kadang aku berpikir, apakah ini penyebab aku sulit move on. (eh kok tiba-tiba HAHA). Mengapa aku begitu luamaaa menekuni satu kisah ini, tanpa henti menambahkan detail ini dan itu, hingga akhirnya aku muak dan kembali pada konsep awal? Inikah sebab aku jadi banyak pikiran tapi tetap tidak menyelesaikan satu pun impianku? Ide-ide itu terus datang tapi aku terlalu malas untuk merealisasikannya.

Ini adalah postingan pembuka untuk postinganku berikutnya. Aku (lagi-lagi) ingin memulai rutinitas baru. Kali ini sepertinya lebih realistis dan aku memasukkan pertimbangan untuk melatih diriku menyingkirkan rasa malas yang ada dalam diriku. Aku ingin melakukan sesuatu agar aku tidak terus merasa running for nothing dalam hidup ini. Aku udah beli keyboard baru, by the way. Kupikir, mungkin senjata baru ini bisa membuatku lebih produktif mengetikkan ide-ideku ke laptop. Karena berkat senjata baru ini, dalam dua/tiga hari belakangan aku jadi lebih betah lama-lama menulis di depan laptop. Aku tidak menyangka wireless keyboard bisa sangat membantuku menulis dalam posisi apapun. Nulisnya jadi enakeun dan bikin semangat karena warna dan karakternya favoritku banget HAHA

Ini diaaa senjata baruku 💞

Yosh, kali ini harus berhasil, Tin!

Comments