Day #1: describe your personality, tin

Photo by abigail low on Unsplash

Saat kuliah dulu, aku yakin aku berkepribadian ganda. Tapi tidak lama setelah itu, aku membaca soal bipolar disorder, aku jadi mikir "kayaknya aku ga gini-gini banget deh". So, aku mungkin level di bawahnya aja, yang biasa disebut orang moodyan. Aku bisa sangat girang akan satu hal kecil lalu ketika ada satu hal kecil lain yang mengganggu, aku bisa langsung cemberut. 

Aku sangat menghargai orang yang berkata jujur dan apa adanya. Menurutku itu keren dan karismatik. Karena itulah aku juga senang jika bisa jujur dan bersikap apa adanya. Aku paling payah berpura-pura. Apalagi berpura-pura suka/benci pada seseorang. Kalau berpura-pura tidak peduli, masih bisa sih. Pura-pura move on dan baik-baik saja juga bisa--udah ahli malah lmao. Aku senang jika bisa menunjukkan diriku apa adanya dan orang-orang tidak berkomentar tentang diriku. Kalau merasa akan menerima komentar aneh, aku kadang memilih jalan tengah. Misalnya saat harus memakai seragam dari kantor yang not my style banget, kadang aku akali dengan mengubah model bajunya atau menggunakan celana/jilbab yang nyaman kupakai. Pasti tetap dikomen temen kantor sih, tapi yang penting aku udah patuhi poin utamanya yaitu pakai baju seragam, kan? HEHE
Mungkin karena suka pada kejujuran ini juga ya, aku muak banget kalau ngeliat orang yang menafik dan penjilat *ewh. Kalau suka ya bilang suka, kalau gasuka ya bilang gasuka. So simple, isn't it?

Kepribadianku yang lain yang patut dibahas mungkin introvert? Ya. Aku enjoy banget sama kesendirian, PALING SUKA kalau ditinggal di rumah sendiri di hari libur. Wow, udah kek jelamaan surga. Kakak-kakakku udah hafal banget sama sifat aku yang satu ini. Mereka kadang mengulang-ulang kata-kata mutiaraku kalau udah muak diajak jalan-jalan pas weekend "bisa nggak anggep aku nggak ada aja?" sambil tertawa. Menurut mereka kata-kata itu aku banget. Ya bener sih. Aku emang sering ngomong kayak gitu. Habisnya mereka seringkali meng-auto include aku ke rencana-rencana mereka, padahal aku nggak pengen pergi.
Tapi ada saatnya juga aku akan suka keramaian. Misal kalau ke bazar buku (what? bazar? jadul bet lol), pameran buku lah ya, acara literasi, atau mungkin acara musik yang aku suka. Intinya kalau ke tempat rame dan mereka bertemakan hal yang aku suka, ya gapapa. Tapi kalau keramaian kota, taman hiburan, tempat wisata, aduh mending di mendekam di kamar deh.

Oke next.
Tanpa mengurangi rasa hormat pada keimanan dan kelogisanku nih ya. Aku kadang ngerasa relate-nggak relate sama kepribadian berdasarkan golongan darah.
Sebagai golongan darah O, aku bisa gini banget tapi:

sumber

Aku bisa sangat fokus pada sesuatu dalam satu waktu. Mungkin karena itu ya aku sulit multitasking? Mungkin karena itu juga aku bisa lolos tes CPNS dulu. Karena aku ga berbekal apa-apa selain istirahat yang cukup. Makanya bisa fokus pas baca soal tesnya. Aku juga bisa bertahan diam duduk atau baring di waktu yang lama dan berfokus pada buku yang kubaca. Kalau kata kakak dan teman kantor sih, itu juga yang membantuku untuk bisa fokus dan memahami bacaan, karena aku emang suka baca.
Pas latsar juga kerasa banget. Aku selalu belajar sebelum evaluasi dan pas belajar tuh aku ngebaca materinya dengan suara rendah, bukan dalam hati. Karena menurutku telingaku juga harus mendengar biar bisa benar-benar meresapi apa yang kubaca. And it works. Keliatan dari hasilnya, kalau aku beneran fokus, hasilnya juga bagus. Kalau banyak gangguan pas belajar, ya kurang juga hasilnya.


sumber

Jadi keinget kata-kata yang sering kulontarkan ke ponakan kalau mereka ngejahilin aku,
"Awas ya, habis aku ngerjain ini bakal aku bales. Tunggu aja," ancamku. Tapi nggak pernah tuh aku laksanain. Bahkan ponakan biasanya ngomong "mana? katanya mau ngebales?" lol

sumber

Kalau ini nggak usah ditanya lagi. Aku paling brutal kalau udah nyetir mobil--kata kakak, mama, dan tante. Nggak tau kenapa. Ngantuk aja gitu kalau lamban. Jadi biar ga ngantuk ya... injek gas selip kanan selip kiri wkwk

sumber
UDAH AKU BANGET INI MAH.
Tapi ada pengecualian kalau aku dikasih tanggungjawab besar dan harus ngerjain sesuatu ontime. Kalau kasusnya kayak gitu, aku kadang bersemangat ngerjain sampai nyelesaiin sebelum deadline, jadinya nggak keteteran. Soalnya males aja kalau pada ribet di akhir. 
Jadi yang ditunda-tunda itu kalau sekadar singgah di supermarket, ke mall, mau beli ini itu, mau ke sana-sini buat jalan-jalan, atau sekadar ngerjain tugas harian yang simple HEHE


Sebagai tambahan, kakak-kakakku bilang aku mageran banget. Iya sih, bener. Sabtu-minggu adalah hari sakral di mana aku akan mensucikan diri dari bepergian keluar rumah, apalagi jika harus aku yang nyetir mobil. Oh NO. Moodku bisa anjlok.

Aku juga lumayan mudah bersimpati dan ekspresif, kata temen. Dan bener sih kayaknya. Saat membaca atau menonton sesuatu, aku bisa sangat terbawa suasana. Kalau bacaan/tontonannya haru, aku bisa nangis bombay. Kalau ngeri, aku bisa teriak, nutup mata. Kalau ngeselin, aku bisa ngomel sendiri. Kalau tentang detektif, aku bisa mengutarakan analisisku langsung, ngomong sendiri gitu. Karena itulah aku menghindari membaca/menonton di depan temen-temen kantor. Karena aku tidak akan bebas melakukan itu semua. Daripada ditanya-tanya "kenapa tin? nonton apa sih? baca apa tin? emang seru? gimana ceritanya?" padahal aku tau mereka bukannya tertarik tapi cuma PENGEN TAU AJA. Lebih baik kuhindari. 
Ya, lagian, jam kantor jangan ngerjain yang bukan tugas kantor dong tin HAHA. Malah bagus kan, aku jadi nggak menyeleweng :))

Segitu aja kali ya? 
Aku sebenernya bukan orang yang senang membicarakan diri sendiri. Tapi kalau ngomong sama blog, alias kalau yang baca aku sendiri, ya fine-fine aja HAHA
Jadinya panjang lebar gini juga kan. 

See you in Day 2~


Comments