aku punya dua kakak perempuan.
dulu, saat usiaku belasan, aku paling dekat dengan kakakku yang kedua. mungkin karena selisih usia kami yang hanya terpaut 4 tahun, sedangkan dengan kakak pertama kami beda 7 tahun. banyak hobi, kebiasaan, dan hal-hal yang kusukai dan tidak kusukai bersumber dari kakak-kakakku. hobi baca komik dan novel karena kakak pertamaku sering pinjem dari temen dan diam-diam membacanya di kamar, aku pun ikutan. kesukaan nonton anime karena sejak kecil aku sering nonton bertiga di depan TV dengan kedua kakakku. kami nonton inuyasha, detektif conan, cardcaptor sakura, sailormoon, ninja hattori, digimon, pokemon, chibi marukochan sampai yang umum banget; doraemon dan crayon shinchan. suka drama korea aja karena ikutan nonton full house sama kakak pertamaku lmao
sekarang kedua kakakku sudah berhenti baca novel dan komik. bahkan novel saku sherlock yang kakakku pinjam pun nggak pernah bisa dia tuntaskan. kalau nonton drakor, kakak pertamaku masih sering. tapi kakak keduaku sudah tidak lagi.
mungkin ini termasuk resiko menjadi bungsu dari tiga saudara perempuan. saat kedua kakakku menikah, aku jadi ditinggal sendiri. mungkin karena itu juga aku jadi lebih suka berada di duniaku sendiri. karena aku merasa sohib yang paling dekat denganku sekarang sudah sibuk dengan dunia barunya. jujur saja, aku tidak merasa kehilangan saat kakak pertamaku menikah, sebab saat itu aku masih SMA dan aku (merasa) belum terlalu dekat dengannya. aku justru merasa kehilangan ketika kakak keduaku menikah. sebab dia jadi terasa jauh. padahal sebelumnya dia teman sekamarku, tempatku bercerita tentang banyak hobi dan hal-hal yang kusukai; cakka, dan SHINee pada masa itu. sepertinya saat itulah aku berubah jadi lebih dekat dengan kakak pertamaku, jadi lebih sering cerita dan meminta pendapatnya tentang apapun yang sedang kuhadapi.
mereka cukup berbeda, tapi selera humor kami sama. hanya saja terkadang kakak pertamaku terlalu jayus, jadinya langsung krik-krik. kadang juga aku melemparkan lelucon tapi kakak pertamaku tidak paham, harus dijelaskan lagi oleh kakak keduaku. kan jadinya jadi nggak lucu lagi. krik-krik lagi kan -_- lol
aku merasakan perbedaan besar dari kedua kakakku ketika belum lama ini aku curhat tentang pekerjaanku. kakak pertamaku yang cukup andil dalam keputusanku menjalani kehidupan CPNS ini terus menyemangati dan membuatku berpikir bahwa memang ini jalan yang terbaik.
tapi kakak keduaku tidak. dia tidak menghakimi, tidak menilai, tidak juga menyemangati. dia hanya mendengarkan, dan bilang bahwa dengan karakterku ini, memang sulit menjalani kehidupan yang datar begitu. dia juga paham bagaimana ngerinya aku membayangkan harus bekerja seumur hidupku, sebab jalan keluarnya hanya ada dua, pensiun atau mati. ngeri, ngeri.
yang satu terlalu logis, yang satunya terlalu perasa. tapi aku sayang keduanya. my beloved sisters!
![]() |
Photo by Juliane Liebermann on Unsplash |
Comments
Post a Comment