Jalan Malam #2

yuhuuy! masih ingat cerpenku yang sempat bersambung itu? hoho kepedean banget yak, mana ada yang ingat, ngebaca aja kagak -_-
okedeh, wat ever lah, kalian mau baca atau nggak. yang jelas nih saya sudah lanjutin cerpennya, udah selesai hehe..
kalau mau baca yang #1 nya, bisa klik di sini :)

#2

Clinggg Clinggg

Begitu bunyi bel di rumah Google. Tak lama kemudian pintu di hadapanku terbuka. Dan muncul wajah cerah Google di sana.

“Ohh Kara... sudah kuduga! Hahaa.. ayo masuk, masuk” sapanya ceria.

“Hehehe.. iya Gle.. aku lagi ada tugas nih” laporku polos.

“Huh seperti biasa! Yasudah silahkan ke ruang Web. Di sana ada banyak artikel koleksiku” tawarnya sambil menuangkan juice alpukat kesukaanku ke dalam sebuah gelas. Dia menyodorkannya kepadaku.

“Makasih.. hehe.. maaf selalu merepotkanmu, Gle” aku menerima gelas itu dan segera meminumnya. Hummmm menyegarkan sekali!

“Sudahlah.. sudah sepatutnya aku membantumu” Google tersenyum penuh arti kepadaku. Aku membalas senyumannya.

“Hahaa.. sana, sana! Jangan sampai kau harus menginap di rumahku lagi karena tugasmu tidak selesai!” Google mengingatkanku. Yaa aku memang selalu tertidur di rumahnya. Dan itu karena tugasku belum selesai sampai aku ketiduran.

Google menemaniku menuju ruang Web. Aku masuk dan segera mencari apa yang kubutuhkan. Ahh tidak. Bahkan ketika berada di rumah Google pun, masih juga banyak godaan untuk berpaling dari tugasku. Sedikit-sedikit aku melirik ke lemari tempat artikel tentang SHINee bertebaran. Tiba-tiba aku teringat pada Drama terbaru Minho. Ah? Judulnya apa ya? Terus yang jadi lawan mainnya siapa? Bagaimana karakter yang akan di bawakan oppaku di drama itu? Kapan mulai tayang? Dan disana ada link downloadnya? Oh, oh, oh. Ini tidak baik. Aku menggeleng keras, berusaha menahan diriku agar tidak melangkah ke arah lemari itu.

Kini aku sudah duduk di tempat yang pas. Tempat di mana artikel tentang Sistem Percernaan di simpan rapi oleh Google dan keluarganya. Aku mulai membaca dan membaca. Secermat dan secepat mungkin. Berharap kalau-kalau aku bisa menyelesaikan tugas ini sebelum waktunya aku tidur, aku masih bisa berkunjung sebentar ke lemari SHINee tadi.

Belum cukup sejam aku mencermati artikel demi artikel, terdengar suara jejak langkah seseorang yang menghampiri ruangan Web. Penasaran, aku melirik sedikit ke arah pintu yang terbuka itu. Tampak segerombolan anak abg labil yang tertawa bersama-sama sambil berjalan dengan pasti ke arah lemari SHINee(ku). Mereka terlihat sangat ceria. Sesekali mereka berteriak histeris saat membaca artikel SHINee yang mencengangkan, ya mungkin tentang gossip para membernya. Ah teriakan mereka sangat mengesalkan. Aku iri. Apa mereka tidak punya tugas dari sekolah seperti diriku? Oh, please..

Sekuat tenaga aku mencoba berkonsentrasi pada lembar demi lembar yang membosankan di depanku. Buku tebal yang bertuliskan “Kelainan pada Sistem Pencernaan”. Syukurlah aku bisa menyelesaikannya. Sekarang sisa gambarnya. Tanpa ba-bi-bu apalagi menoleh ke arah anak labil tadi, aku langsung memantapkan diri menuju ruang Gambar.

Aku mencoba fokus, sebab di sini sangat banyak godaan. Gambar-gambar SHINee, SuJu, The Finest Tree, Cakka, Conan, L, seakan tertebaran di penglihatanku. Aku menggeleng keras lagi, mencoba melawan arus pikiranku yang mudah bercabang ini.

Tidak membutuhkan waktu yang lama sampai aku menemukan loker sistem pencernaan. Oh, ternyata ada banyak orang di sini. Mereka semua berlomba-lomba mengobrak-abrik loker itu. Tanpa antri atau semacamnya, aku langsung menerobos dan mencari gambar yang sesuai dengan tugasku.

Di loker sebelah, terdengar suara bisik-bisik yang ramai. Sepertinya mereka sedang bergosip. Gossip tentang apa sih? Aku menengok sebentar, sekadar ingin melihat loker apa yang sedang ramai itu. Ah! Itu kan loker foto Cakka Kawekas Nuraga, cah Jogjaku ituuu! Oh tidak! Jangan-jangan dia kembali menyebarkan foto-fotonya dengan pacar barunya? Aku menepuk jidat dengan keras, sampai-sampai orang yang sedang menulis di sebelahku menoleh dan tertawa kecil. Aku hanya bisa tersenyum garing, malu bercampur kesal juga. Aku menguatkan diri untuk tidak berpindah dulu. Tatapan mematikan guru biologiku masih lebih menghantui daripada foto Cakka itu. Lagipula aku bisa menelusurinya besok. Ya, aku yakin Google akan selalu membukakan pintunya untukku.

Ah! Akhirnya selesai juga. Kulihat jam, sudah pukul 02.00 ternyata. Yah, apa boleh buat. Tidak ada SHINee atau Cakka dulu malam ini. apalagi aku harus segera pulang dan merapikan tugasku ini. dengan menenteng dua tas besar, aku bergegas menuruni tangga dan berpamitan pada Google.

“Tumben cepet? Nggak singgah di lokernya Cakka ya? Atau SHINee?” Google malah mengingatkanku pada kesenangan dunia itu.

“Tidak dulu deh, sudah larut nih. Besok saja” aku mengeluarkan senyum bijakku. Google malah tertawa lebar. “wajahmu tidak cocok dengan ekspresi seperti itu, kau tahu? Haha” dia masih juga tertawa. Aku memukul bahunya, tanda kekesalan, meskipun aku sama sekali tidak kesal ditertawai olehnya.

“Terserah deh. Tuh tamu kamu semakin membludak, sana layani!” aku mendorong bahunya sekuat tenaga, sampai ia menjauh dariku. Kemudian aku melambai, berpamitan.

Aku keluar dari gerbang rumah Google dengan susah payah. Ternyata semakin larut, tamu yang datang juga semakin banyak.

Segera aku menuju ke mobilku dan menjalankannya, hendak kembali ke rumah.

tamat! 
hoho xD gaje kan? gaje dooong :p

Comments