apa maksud dari rentetan kegagalan ini? semakin dekatkah aku dengan kesuksesan? tapi kenapa rasanya tidak demikian? aku malah menjadi beban pikiran banyak orang, terutama ibu. beberapa hari terakhir ini, di setiap malam, sekitar pukul 3 atau 4 menjelang subuh, ibu akan mengetuk pintu kamarku. mengajakku berbincang-bincang tentang masa depanku. menanyakan apa rencanaku hari ini agar bisa berkuliah tahun ini. jika melihat tampangku yang kusut, ibu akan menyuruhku wudhu dan sholat. setelah itu ibu akan menemaniku tidur di kamar sampai subuh.
aku semakin tidak mengerti. aku memohon kepada Tuhan agar disukseskan semuda mungkin, agar aku bisa menjadi pembahagia orangtuaku di masa tua mereka. tapi apa? aku malah menyusahkan mereka, bahkan menyusahkan teman-teman ibu. bukankah Tuhan selalu mengabulkan permintaan kita? apa aku kurang berusaha? menurutku, aku sudah berusaha menjadi lebih baik, mencoba menjadi anak yang patuh, rajin, mencoba bersahabat dengan saudaraku, mencoba menjalin hubungan yang baik dengan teman-temanku. bahkan aku sudah mencoba memaafkan seseorang yang selama ini begitu mengecewakanku. lantas? itu masih kurang juga?
ibu mungkin paling anti dengan kalimat "nganggur dulu tahun ini, tahun depan baru kuliah". ibu mengharuskanku kuliah tahun ini. padahal awalnya aku mengira rencana Tuhan adalah; mengizinkanku mengasah kapak lebih tajam lagi, agar tahun depan bisa menebang pohon impianku. tapi ibu berkehendak yang berbeda. sedang di mana aku? tersesat sebegini jauh kah? apa karena dulu aku sering bermain saat belajar? inikah konsekuensi yang harus kujalani karena terlalu terobsesi pada mimpi-mimpiku? sepelik inikah jika yang kita sukai bertentangan dengan yang orangtua sukai?
aku tahu, aku tidak boleh menyerah.
aku memang tidak akan menyerah.
aku akan menangis, aku akan menyanyikan lagu Simple Plan yang "Welcome To My Life" dengan sekeras-kerasnya dan seemosional-emosinalnya. tapi tetap, aku tidak akan pernah menyerah.
perlu berton-ton tekanan untuk membentuk sebuah berlian
Tuhan punya rencana yang baik, rencana yang terbaik untukku. tugasku hanya berusaha melakukan hal-hal baik dan berdoa dengan khusyuk, agar pantas menerima hadiah besar dari-Nya.
dibalik semua ini, tentu akan ada hikmah yang baik.
hanya itu yang bisa kukatakan pada diriku sendiri saat bercermin.
and it works :) setidaknya aku tidak pernah memutuskan untuk mengiris nadiku atau meminum obat-obat terlarang, hahaha
keep remember this:
and this:
cayoooo! keep on fighting till the end! *teriak ke diri sendiri*
aku semakin tidak mengerti. aku memohon kepada Tuhan agar disukseskan semuda mungkin, agar aku bisa menjadi pembahagia orangtuaku di masa tua mereka. tapi apa? aku malah menyusahkan mereka, bahkan menyusahkan teman-teman ibu. bukankah Tuhan selalu mengabulkan permintaan kita? apa aku kurang berusaha? menurutku, aku sudah berusaha menjadi lebih baik, mencoba menjadi anak yang patuh, rajin, mencoba bersahabat dengan saudaraku, mencoba menjalin hubungan yang baik dengan teman-temanku. bahkan aku sudah mencoba memaafkan seseorang yang selama ini begitu mengecewakanku. lantas? itu masih kurang juga?
ibu mungkin paling anti dengan kalimat "nganggur dulu tahun ini, tahun depan baru kuliah". ibu mengharuskanku kuliah tahun ini. padahal awalnya aku mengira rencana Tuhan adalah; mengizinkanku mengasah kapak lebih tajam lagi, agar tahun depan bisa menebang pohon impianku. tapi ibu berkehendak yang berbeda. sedang di mana aku? tersesat sebegini jauh kah? apa karena dulu aku sering bermain saat belajar? inikah konsekuensi yang harus kujalani karena terlalu terobsesi pada mimpi-mimpiku? sepelik inikah jika yang kita sukai bertentangan dengan yang orangtua sukai?
aku tahu, aku tidak boleh menyerah.
aku memang tidak akan menyerah.
aku akan menangis, aku akan menyanyikan lagu Simple Plan yang "Welcome To My Life" dengan sekeras-kerasnya dan seemosional-emosinalnya. tapi tetap, aku tidak akan pernah menyerah.
perlu berton-ton tekanan untuk membentuk sebuah berlian
Tuhan punya rencana yang baik, rencana yang terbaik untukku. tugasku hanya berusaha melakukan hal-hal baik dan berdoa dengan khusyuk, agar pantas menerima hadiah besar dari-Nya.
dibalik semua ini, tentu akan ada hikmah yang baik.
hanya itu yang bisa kukatakan pada diriku sendiri saat bercermin.
and it works :) setidaknya aku tidak pernah memutuskan untuk mengiris nadiku atau meminum obat-obat terlarang, hahaha
keep remember this:
![]() |
cayoooo! keep on fighting till the end! *teriak ke diri sendiri*
Comments
Post a Comment