tanggal 21 Mei 2021 kemarin, aku ikut acara yang diadain sama latifapedia_telu. harusnya acaranya buat anak tel-u doang sih, tapi karena adminnya baik hati jadinya mau berbagi link zoomnya juga. ya berbagi kebagian emang nggak seharusnya dibatasi kan? :)
saat itu, aku emang lagi butuh banget bahan buat encourage diri aku sendiri. setelah lebaran, rasanya aku tertampar oleh kenyataan berkali-kali. setelah itu akhirnya aku bangun dan mendapati diriku yang tampak begitu mengenaskan. aku telah melakukan banyak hal jahat ke diriku dan juga ke orang-orang di sekitarku. ledakan emosi yang sesaat itu, efeknya ternyata terasa jauh lebih lama. aku jadi merasa harus segera membenahi diriku kalau tidak ingin menyesal nantinya.
dan, pertolongan Allah datang bertubi-tubi. banyak kegiatan yang Ia izinkan aku untuk menemukannya dan kemudian bisa membuka mataku lebih lebar; aku punya banyak teman, punya banyak mimpi untuk diraih, punya banyak hal yang harus diperbaiki. kesibukan yang bermanfaat jadi kujejalkan ke hari-hariku. salah satunya adalah acara Meet The Best Part of You ini.
dari teh resti yang menjadi narasumber saat itu, dan juga dari teman-teman yang rata-rata jauh lebih muda dariku, aku belajar banyak hal.
❤ ketika kita ditanya, apa sih yang membuat kita bangga sama diri kita? fisik? intelektual? perilaku? atau qalbu?
semua itu memang bisa membuat kita bangga. tapi ada satu lagi hal esensial yang seharusnya kita banggakan, yaitu status kita sebagai muslimah. kita seharusnya bangga karena Allah telah memilih kita. sadar bahwa lahirnya kita sebagai muslimah adalah suatu anugerah yang belum tentu semua manusia bisa memiliki kesempatan yang sama.
❤ mulianya menjadi seorang muslimah; saat menjadi anak, istri, apalagi setelah menjadi ibu. anak perempuan adalah jalan surga bagi orangtuanya. ketika menjadi istri, seorang muslimah dijanjikan untuk bisa masuk ke surga melalui pintu yang mana saja; HR Ahmad, "jika seorang wanita menunaikan salat lima waktu, berpuasa di bulan ramadan, menjaga kemaluannya, dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan kepadanya: masuklah ke surga dari pintu manapun yang kau mau.". selanjutnya, setelah menjadi ibu, Allah pun memuliakannya tiga kali lebih tinggi daripada ayah.
❤ khadijah binti khuwailid, asiyah binti muzahim, maryam binti imran, dan fatimah binti muhammad adalah wanita-wanita terbaik di bumi dan langit. keempatnya diberikan ujian masing-masing yang sangat berat namun berhasil mereka lalui. asiyah diuji melalui suaminya yang ingkar. maryam terbukti tidak pernah menyalahkan Allah atas apapun yang menimpanya, beliau benar-benar perempuan yang tahan bullyan dan nyinyiran, nggak baperan, dan tidak pernah goyah meskipun sampai dikucilkan. dan terakhir, fatimah adalah sosok yang sangat ideal untuk dijadikan panutan sebab beliau adalah perempuan yang sangat menjaga perasaannya, mencintai dalam diam dengan PDKT yang dilakukannya hanya kepada Allah, bukannya ke laki-laki yang ada di sekitarnya. selain itu, fatimah juga adalah sosok penting yang membersamai Rasulullah SAW di masa dakwahnya.
❤ dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa hadirnya ujian dalam kehidupan sebenarnya bisa mendekatkan diri pada panggilan hidup dan potensi terbaik kita. dari setiap ujian yang datang, alih-alih mengeluhkannya, akan lebih baik kalau mulai berpikir, "kira-kira Allah tuh pengen aku jadi apa ya dari ujian-ujian ini?"
sebab sejatinya, ujian-ujian itu adalah asahan yang didatangkan Allah untuk membantu kita menemukan potensi terbaik kita.
misal nih, ujianku saat ini adalah efek broken home ke kehidupanku yang sekarang, pekerjaanku yang tidak sesuai passion, dan terakhir ditinggal sama dia. jadi, kira-kira Allah pengen aku jadi apa dari ujian-ujian itu?
untuk ujian broken home, mungkin Allah pengen pikiranku bisa lebih terbuka--belajar melihat dari banyak sisi bukan hanya dari sisi aku doang, nggak baperan, dan belajar bagaimana membatasi perasaan dari pengaruh-pengaruh negatif di luar sana--learn how to also see the good things, not only the bad things. untuk ujian pekerjaanku, mungkin Allah pengen aku sadar bahwa rejeki itu nggak ada yang bisa nebak, semua akan berjalan sesuai takdir Allah, bukan sesuai dengan rencana aku sebagai hamba dan tugasku cuma menjalani dalam sabar and do my best. dan yang terakhir, sepertinya Allah pengen aku belajar ikhlas dan ridha, aku jadi sadar seharusnya tidak berharap pada manusia, tapi hanya kepada Allah. harusnya aku tidak berusaha dekat dengannya, tapi berusaha untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
intinya adalah, belajarlah untuk membaca kehidupan, belajar membaca hikmah, lalu setelah itu lejitkan potensi diri. karena Allah nggak mungkin ngasih ujian yang sia-sia, semua pasti ada hikmahnya.
❤ menemukan "panggilan hidup" melalui analisis 4E (enjoy, easy, excellent, earn)
jadi ini tuh kayak step by step buat tau, apa sih panggilan hidup kita?
E yang pertama adalah enjoy. kegiatan apa saja yang kita enjoy saat melakukannya?
E yang kedua adalah easy. karena mungkin ada kegiatan yang meskipun kita enjoy, tapi buat ngelakuin hal itu harus ini-itu dulu, ribet, atau sulit buat dilakuin. so, what's things that beside enjoy, it's also easy to do?
E yang ketiga adalah excellent. nah ini tingkatannya makin naik. bukan cuma soal enjoy, easy, tapi juga kita hebat dalam hal itu. ngerasa pede karena jago ngelakuin kegiatan itu dan hasilnya juga pernah atau malah sering mendapatkan apresiasi dari orang-orang.
E yang terakhir, dan ini tingkatan paling atas, adalah earn. selain enjoy, easy, dan excellent pas ngelakuin kegiatan itu, kita juga bisa mendapatkan imbalan dari sana. misal dalam bentuk gaji, reward, dan sejenisnya. bukan sekadar "wah bagus" tapi ada bentuk nyatanya gitu. meski belum pernah dapat gaji atau reward beneran, tapi setidaknya kegiatan itu berpotensi ke arah sana, gitu.
sejatinya, dari 4E itu harusnya sudah bisa keliatan, apa bibit panggilan hidup kita.
❤ sesuka-sukanya ngelakuin sesuatu, pasti kadang ada juga perasaan bosen kalau ngelakuin itu terus, atau kegiatan itu terasa gitu-gitu aja. nah, kata teh resti, itu bisa jadi pertanda kalau potensi kita tadi belum di upgrade. sebab, ada 5 tingkatan reaksi kita terhadap potensi diri;
- respon basic: belum tau potensinya apa.
- respon "sadar potensi diri & digunakan dengan baik" dalam artian bukan cuma bibit potensi doang tapi udah ada karya/hasil dari potensi itu.
- respon "do it with desire": bisa kerasa manfaat potensinya apa buat diri sendiri dan kita juga udah paham gimana cara ngembanginnya.
- respon "orang di sekitarku bisa merasakannya" kek manfaat itu bukan ke diri sendiri doang tapi udah merambah ke orang lain, mereka bisa merasakan manfaat dari potensi kita itu.
- dan terakhir, respon terhadap potensi yang menggerakkan kita berkarya untuk kepentingan Allah. ternyata ini tingkatan tertingginya, temen-temen. melibatkan Allah dan menyusun strategi bagaimana potensi yang dimiliki itu bisa berefek ke mengajak orang lain senantiasa mengingat Allah.
"jadi single yang baik untuk bekal jadi istri dan ibu yang baik alias sebelum taat sama suami, taat dulu pada orangtua (dan tentu kepada Allah ya)."
"kita lakukan hal-hal baik yang meski kecil tapi banyak, biarkan Allah yang hadirkan hal-hal besar dalam hidup kita."
Comments
Post a Comment