![]() |
unsplash |
padahal, dia mau pergi atau tidak, itu tidak ada kaitannya dengan aku memberi izin atau tidak. toh, ketika dia ingin pergi ya tentu dia akan pergi. tanpa perlu menunggu aku untuk letting him go.
singkat saja.
baru seminggu belakangan ini aku sadar--oke, mungkin sebelumnya juga sudah beberapa kali kepikiran tapi tak kuhiraukan karena aku masih terlalu takut untuk menerima fakta itu. kali ini, aku ingin mendengarkan nuraniku yang terdalam. dan dia bilang, aku tidak akan bisa ke mana-mana kalau terus terjebak di genangan kenangannya.
coba pikir, deh tin. meski kemungkinannya sudah 0%, tapi kalau nih ya, kalau, kalian balikan lagi. emang apa yang menyenangkan dari hal itu? kayak udah dibuang, diinjek-injek, trus habis itu kamu pungut lagi gitu, sampahnya. ya, dia dan kamu emang bukan sampah. perasaan kalian yang dulu juga bukan sampah. tapi ibaratnya gitu lah. like, kamu udah tau dia udah pernah suka sama yang lain, udah pernah memperjuangkan yang lain, lantas kalau dia kembali, emang kamu bisa mandang dia seperti saat perasaan dia semurni yang dulu?
nggak akan, tin.
so, just let your heart accept this reality. dia memang orang baik. kamu juga orang baik. tapi penilaian cocok nggak cocok itu tergantung Allah. Dia punya kacamata yang lebih detail dan Maha Agung untuk mengetahui orang baik mana yang cocok dengan orang baik mana. nggak selamanya karena merasa sama-sama baik, lantas kalian jadi cocok. nggak.
![]() |
unsplash |
di depan emang masih gelap banget. gelap dan penuh kabut. nggak jelas juga, emang di depan sana ada jalanan? entah itu jalan tol, jalan aspal, jalan paving, atau jalanan setapak, kamu emang belum tau sekarang. semuanya masih kabur banget di depan sana tuh. tapi, satu hal yang kamu harus genggam sekarang. kalau kamu sudah bersedia untuk menuntun langkahmu jalan ke depan. genggam juga kepercayaanmu pada Allah bahwa selama kamu melakukan seluruh perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, insyaAllah Dia akan melindungi kamu dan selalu ngasih yang terbaik.
mulai sekarang, mintalah kepada-Nya agar diberi kekuatan dan ketegaran untuk menghadapi apapun yang ada di depan sana. wanita-wanita sholehah pada zaman rasul punya ujian yang jauh lebih berat dan beragam, tapi dengan bermodalkan iman yang kuat, mereka bisa bertahan sampai akhir dan memetik hikmah dari ujian itu. dan kekuatan iman mereka itulah yang menjadi inspirasi dan amal jariyah bahkan jauh setelah mereka meninggalkan dunia.
![]() |
unsplash |
nikah telat, emang salah? kalau Allah belum kasih, emang kita bisa apa? lagian, penilaian capaian kita hidup di dunia bukan semata-mata berdasarkan penilaian orang. well, dinilai baik oleh orang lain juga emang punya makna tersendiri dan itu hal yang patut dibanggakan kalau emang banyak orang yang seneng sama kita. tapi, penilaian mereka soal laku nggak laku itu bukan hal yang mutlak. banyak orang yang bertemu jodoh secara tiba-tiba, langsung merasa klik, direstui orangtua, dan jadilah mereka pasangan yang bahagia. kamu udah sering denger cerita teman-teman yang udah atau akan menikah, mereka ada yang emang kenal sejak sd, smp, sma, atau kuliah, ada juga yang baru ketemu di tempat kerja, ketemu online, berawal dari satu proyek pekerjaan, bahkan ada beberapa juga yang dijodohkan orangtua.
Allah selalu punya cara, tin. dan kalau kamu mau nebak-nebak atau bahkan ngatur gimana takdir-Nya, itu cuma bikin kamu repot sendiri. mending nih ya, serahkan semua kepada-Nya. percaya yang terbaik pasti akan datang sementara kamu terus berusaha memperbaiki diri. meski sedikit-sedikit dan rasanya sangat lambat, tapi yang penting konsisten. toh, kamu paling benci sama orang yang nggak konsisten, kan? 😁
pernikahan memang hal yang indah dan merupakan sunnah rasul untuk mengamalkannya. tapi, itu bukan satu-satunya. masih banyak sunnah rasul yang lain, masih banyak sumber kebahagiaan yang lain. mungkin, buat kamu rejeki dalam hal jodoh memang lebih lambat dibanding orang lain, tapi liat deh, banyak rejeki lain yang juga sudah dikasih ke kamu. baik itu yang udah pernah kamu minta melalui doa atau yang datang tanpa diundang karena Allah tahu kamu udah butuh itu.
kamu masih punya waktu buat baca dan nulis novel, punya keluarga yang peduli, punya pekerjaan tetap, punya kesempatan untuk salim tangan mama tiap mau berangkat kerja, punya tante dan masakan-masakan enaknya, punya kakak yang pengertian, punya ponakan-ponakan yang lucu dan seru diajak main. bahkan sakit maag kamu sudah semakin jarang kambuh. semua itu apa kalau bukan rejeki, coba?
you already did well. kamu mengambil keputusan yang tepat dengan mengikhlaskan perasaanmu kepadanya untuk tidak menjadi siapa-siapanya.
gimana, jadi lebih lega, kan? 😊
![]() |
unsplash |
Comments
Post a Comment